Google secara agresif memperluas kehadirannya di lanskap keuangan India yang berkembang pesat, dengan memperkenalkan kartu kredit baru yang terhubung dengan UPI dan alat pembayaran digital yang berfokus pada keluarga. Langkah ini menargetkan pasar yang sangat besar dimana akses terhadap kredit tradisional masih terbatas – kurang dari 50 juta orang India memiliki kartu kredit meskipun jumlah penduduknya melebihi 1,4 miliar. Strategi perusahaan ini memanfaatkan adopsi Unified Payments Interface (UPI) secara luas untuk menyematkan layanan keuangan langsung ke platform Google Pay-nya.
Kartu Kredit Baru: Flex oleh Google Pay
Diluncurkan melalui kemitraan dengan Axis Bank, Flex by Google Pay adalah kartu kredit merek bersama yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pembayaran digital dan akses kredit. Kartu ini beroperasi di jaringan RuPay dan menawarkan sistem hadiah dengan “Bintang” virtual yang dapat ditukarkan dengan nilai tunai. Pengguna dapat mengelola pengeluaran, memilih opsi pembayaran (penuh atau mencicil), dan mengontrol setelan keamanan dalam aplikasi Google Pay.
Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya Google yang lebih luas untuk meningkatkan ketersediaan kredit di India, di mana Google telah menawarkan pinjaman pribadi dan pinjaman yang didukung emas melalui platformnya. Dengan memanfaatkan basis pengguna digitalnya yang luas, Google memberi Axis Bank kumpulan pelanggan yang besar untuk distribusi kredit. Perusahaan berencana untuk merekrut mitra penerbit tambahan untuk meningkatkan skala penawaran.
Mengatasi Pasar yang Berkembang
Pasar kartu kredit India telah tumbuh sekitar 14% per tahun selama tiga tahun terakhir, mencapai sekitar 110 juta kartu beredar. Volume transaksi telah meningkat hampir 30%, dengan rata-rata pembelanjaan per kartu meningkat dari $1.450 menjadi $2.100. Namun, pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh pemegang kartu lama, bukan pengguna baru. Google Flex bertujuan untuk menarik pengguna kredit pemula dengan menawarkan opsi pembayaran yang fleksibel dan mengatasi kekhawatiran tentang penagihan yang tidak dapat diprediksi.
“Kami rasa kini kami memahami masalah, ruang, dan pengguna dengan cukup baik sehingga dapat menyelesaikan sesuatu yang unik bagi mereka,” kata Sharath Bulusu, direktur manajemen produk Google Pay.
Kontrol Pembayaran Keluarga: Fitur Uang Saku
Selain kartu kredit, Google juga memperkenalkan Pocket Money, sebuah fitur yang memungkinkan orang tua memberi anak-anak akses terbatas ke pembayaran digital. Dibangun berdasarkan kerangka UPI Circle, orang tua dapat menetapkan batas pengeluaran bulanan (hingga ₹15.000) atau menyetujui transaksi individual. Ini memberikan kendali orang tua atas dana hingga transaksi dilakukan, tidak seperti kartu prabayar tradisional.
Fitur ini dirancang untuk memperluas basis pengguna Google Pay dan bersaing dengan pesaing seperti PhonePe. Fintech yang ada seperti FamPay dan Junio telah menawarkan solusi prabayar serupa, namun pendekatan UPI Circle Google menawarkan pengawasan orang tua secara real-time.
Persaingan dan Pertumbuhan di Masa Depan
Langkah Google memasuki pasar yang kompetitif, dengan Amazon, Flipkart, dan PhonePe sudah menawarkan produk kredit merek bersama. Platform internet konsumen seperti Swiggy dan MakeMyTrip juga bermitra dengan bank untuk menawarkan kartu kredit. Kartu merek bersama diproyeksikan akan menguasai lebih dari 25% pasar kartu kredit India pada tahun 2028, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 35–40%.
Perusahaan juga menyempurnakan alat untuk usaha kecil di Google Pay, termasuk integrasi ulasan pelanggan dengan Google Maps dan fitur periklanan yang didukung AI. Dengan lebih dari 530 juta pengguna aktif Google Pay dan 23 juta pedagang yang bergabung, Google yakin dengan kemampuannya untuk memperkenalkan produk keuangan baru kepada basis penggunanya yang sudah ada.
Ekspansi Google di India menandakan tren yang lebih luas di mana perusahaan teknologi memasukkan layanan keuangan ke dalam platform pembayaran sehari-hari, yang bertujuan untuk mengubah akses terhadap kredit dan literasi keuangan digital.
