Pemadaman listrik yang meluas melumpuhkan Shopify, salah satu platform e-commerce terbesar di dunia, pada Cyber Monday – hari penting bagi pengecer online. Gangguan ini menyebabkan ribuan bisnis tidak dapat mengakses toko mereka, memproses pesanan, atau mengelola inventaris selama beberapa jam, sehingga memicu kemarahan di kalangan pedagang dan menimbulkan pertanyaan tentang keandalan infrastruktur teknologi utama.
Skala Gangguan
Masalahnya dimulai sekitar jam 9 pagi ET, dengan laporan kegagalan login yang tersebar luas. Pada pukul 11.00 ET, lebih dari 4.000 pengecer dipastikan mengalami masalah, menurut Downdetector.com. Shopify mengakui insiden tersebut di X (sebelumnya Twitter), menyatakan bahwa mereka “mengetahui masalah dengan Admin yang berdampak pada toko tertentu” dan mengarahkan pengguna ke halaman status mereka untuk mendapatkan pembaruan. Pemadaman ini tidak hanya berdampak pada usaha kecil tetapi juga perusahaan besar seperti Nestlé, PepsiCo, dan Whole Foods, yang mengandalkan Shopify untuk penjualan online.
Dampak Finansial dan Reaksi Pedagang
Cyber Monday adalah salah satu hari belanja terpenting tahun ini, dengan transaksi bernilai miliaran dolar diproses secara global. Pemadaman ini secara efektif menutup saluran penjualan ribuan bisnis selama jam sibuk. Para pedagang mengungkapkan rasa frustrasinya di media sosial, menyebut insiden itu “memalukan” dan menuntut pengembalian biaya bulanan. Salah satu pengguna menyatakan, “Shopify down pada Cyber Monday pasti menjadi salah satu kegagalan terbesar tahun ini.”
Waktunya sangat buruk karena banyak usaha kecil sangat bergantung pada hari ini untuk menghasilkan pendapatan yang signifikan. Ketidakmampuan untuk menyesuaikan harga, memperbarui daftar produk, atau memenuhi pesanan menyebabkan hilangnya penjualan dan rusaknya kepercayaan pelanggan.
Respons dan Resolusi Shopify
Shopify melaporkan perbaikan diterapkan sekitar pukul 14:30. ET, menyelesaikan masalah dengan alur autentikasi login mereka. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka “melihat tanda-tanda pemulihan” untuk masalah login admin dan tempat penjualan, namun terus memantau situasinya dengan cermat. Meskipun ada perbaikan, banyak pengguna tetap skeptis, dan mencatat bahwa downtime yang signifikan telah menyebabkan kerugian besar.
Gambaran Lebih Besar
Insiden ini menyoroti kerentanan infrastruktur e-commerce, bahkan untuk platform mapan seperti Shopify. Meskipun Shopify memproses hampir $300 miliar transaksi pada tahun 2024, pemadaman ini menimbulkan pertanyaan tentang tindakan redundansi dan protokol pemulihan bencana. Ketergantungan pada satu platform bagi jutaan bisnis menggarisbawahi risiko sistem terpusat, terutama pada saat acara berskala besar.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa perusahaan teknologi paling sukses pun tidak kebal terhadap kegagalan. Laporan ini juga menyoroti risiko finansial dan operasional yang dihadapi usaha kecil ketika sangat bergantung pada platform pihak ketiga.
Pemadaman ini kemungkinan akan memicu seruan untuk infrastruktur yang lebih tangguh dan transparansi yang lebih besar dari penyedia e-commerce. Shopify belum merilis penjelasan rinci tentang penyebab pemadaman ini, namun insiden ini menggarisbawahi kebutuhan penting bagi bisnis untuk mendiversifikasi saluran penjualan mereka dan bersiap menghadapi potensi gangguan.
































